Tentang Magang

Program magang ke jepang dilaksanakan untuk tujuan mencari ilmu pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan teknik peserta, melatih serta meningkatkan kedisiplinan, dan mensejahterakan peserta magang mau pun keluarganya. Hal ini karena peserta magang akan mendapatkan kompensasi berupa gaji atau uang saku yang nominalnya tidak sedikit.

Program pemagangan ke Jepang berada dibawah pengawasan Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi Dan Produktivitas (Binalavotas) Kementerian Ketenagakerjaan RI. 

Meski peserta magang mendapatkan gaji, magang ke Jepang ini tidak sama dengan kerja sebagai PMI (Pekerja Migran Indonesia). Perbedaan ini terletak pada status, gaji, fasilitas, dan juga perlindungan hukum yang diberikan. Selama berada di Jepang, peserta magang akan mendapatkan fasilitas rumah tinggal khusus atau apa-to (apartemen) lengkap dengan fasilitasnya. Selain itu, kamu juga mendapatkan sepeda sebagai alat transportasi.

Program pemagangan ke Jepang ini dilaksanakan selama 3 tahun. Namun, peserta (atau Jisshusei) juga diberi kesempatan untuk memperpanjang hingga 5 tahun. Waktu pelaksanaan magang ini dibagi dalam beberapa tahap, antara lain:

1. Bulan pertama disebut masa training atau masa Jisshusei yang dilakukan di training center.
2. Bulan ke-2 sampai 12 adalah masa evaluasi kompetensi
3. Program pemagangan bulan kedua sampai dengan tahun ketiga disebut technical intern training atau masa Jisshusei.
4. Perpanjangan magang menjadi 5 tahun. Perpanjangan masa magang ini bisa dilakukan apabila peserta dan perusahaan sepakat untuk memperpanjang masa praktek kerja.

Saat ini LPK COOP Indonesia telah menempatkan 2,800 peserta magang di berbagai bidang antara lain: Ground Handling, Perawat di Panti Jompo, Kontruksi: Pembuatan rangka bangunan (tekking), Interior Design (pembuatan rumah), Tukang Kayu, Tukang Batu (pengecoran), kegiatan kontruksi jalan/jembatan, Pemasangan Pipa, Pengecatan (Painting), dan kegiatan kontruksi umum lainnya, Pengelasan, Pengecatan Logam, Manufaktur: Permesinan, Mesin Press, Mesin Bubut, Pembuatan Produk Plastik/logam; Industri Olahan Makanan, Perikanan: Pabrik Pengolahan Ikan, Budidaya Oyster, Peternakan: Susu Sapi, Industri Ayam Potong, Pertanian: Sayur mayur, Penanaman Bunga, Pertanian Penanaman dan bidang lainnya.

Adapun lokasi penempatan melingkupi hampir seluruh Jepang, antara lain: Sapporo dan beberapa daerah di Hokkaido, Tokyo dan sekitarnya, Chiba, Aichi, Gifu, Oita, Gunma, Tochigi, Miyagi, Hiroshima, Kanagawa, Shizuoka, Ibaraki, Kagoshima, Toyama, Kyoto hingga pulau Shikoku.

LPK COOP Indonesia melakukan proses rekrutmen calon peserta sampai pelaksanaan pendidikan dan pelatihan pra-penempatan peserta di Jepang yang telah teruji sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan oleh perusahaan-perusahaan di Jepang. Adapun materi Pendidikan dan Pelatihan meliputi: Bahasa dan Budaya Jepang, Fisik, Mental, Disiplin dan Pembentukan Karakter (Character Building), Pendidikan Kerohanian, Kewirausahaan dan Pelatihan teknis menyesuaikan bidang pemagangan

Namun setiap pekerjaan pasti memiliki risiko, begitu juga dengan program magang ke Jepang. Berikut beberapa risiko magang di Jepang yang wajib diketahui:

• Biaya hidup yang tinggi di berbagai sektor, terlebih dikota-kota besar.
• Prosedur wawancara perusahaan hingga pengurusan dokumen Ijin Tinggal yang sangat Ketat.
• Tantangan dalam menguasai budaya dan bahasa Jepang, sehingga peserta pun terkadang mengalami kesulitan dalam mengatasi perbedaan budaya ketika berada di Jepang.
• Perbedaan budaya juga memberikan tantangan dalam menyesuaikan diri dengan sistem dan lingkungan kerja.

Demikian informasi seputar pemagangan ke Jepang dan berbagai risikonya.

Gimana tertarik magang di Negeri Sakura?